psikologi motivasi
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.Pengertian Motivasi dan Hubungannya dengan Istilah “Motif”, “Drive” dan “Need”
1. Definisi Motivasi
Mc Donald memberikan sebuah definisi tentang motivasi sebagai suatu perubahan tenaga di dalam diri atau pribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan.
A.Menurut Sartain dalam bukunya Psikologi Understanding of Human Behavior, motivasi adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang.
B.James O. Whittaker memberikan pengertian secara umum, motivasi adalah kondisi-kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada makhluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan yang ditimbulkan oleh motivasi tersebut.
C. Hubungan Motivasi dengan Istilah “Motif”, “Drive” dan “Need” Motif atau motive adalah dorongan yang terarah kepada pemenuhan kebutuhan psikis atau ruhaniah. Kebutuhan atau need merupakan suatu keadaan dimana individu merasakan adanya kekurangan, atau ke-tidakada-an
sesuatu yang diperlukannya. Desakan atau drive diartikan sebagai dorongan yang diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah. Meskipun ada variasi makna, ketiga hal tersebut sangat bertalian erat dan sulit dipisahkan, dan semuanya termasuk suatu kondisi yang mendorong individu melakukan kegiatan, kondisi tersebut disebut motivasi. Dengan demikian motivasi merupakan suatu kondisi yang terbentuk dari berbagai tenaga pendorong yang berupa desakan (drive), motif dan kebutuhan (need). Sehingga untuk menyederhanakan ketiga macam tenaga pendorong tersebut akan disebut dengan satu istilah saja yang lebih bersifat umum yaitu motif. Motif-motif yang mendorong perilaku individu dapat dikategorikan atas motif dasar dan motif sosial. Motif dasar berkenaan dengan segala macam bentuk dorongan untuk memenuhi kebutuhan dasar. Motif ini bersifat instink, dimiliki individu sejak kelahirannya atau diperoleh dalam proses perkembangannya tanpa harus dipelajari. Sedangkan motif sosial merupakan perkembangan dari motif dasar, berkembang karena belajar dari pengalaman, baik belajar dari pengalaman yang disadari maupun yang dilakukan tanpa rencana dan sadar. Motif ini berkembang melalui proses interaksi sosial, dan peranannya sangat besar dalam kehidupan sosial.
B. Macam-Macam Motivasi dan Implikasinya dalam Belajar
1. Macam-Macam Motivasi, Menurut sifatnya motivasi dibedakan atas tiga macam, yaitu:
a. Motivasi takut (fear motivation), individu melakukan sesuatu perbuatan karena takut.
b. Motivasi Insentif (incentive motivation), individu melakukan sesuatu perbuatan untuk mendapatkan insentif.
c. Motivasi sikap (attitude motivation), motivasi ini lebih bersifat instrinsik, muncul dari dalam diri individu, berbeda dengan kedua motivasi sebelumnya yang lebih bersifat ekstrinsik dan datang dari luar diri individu.
Motif yang mendorong perbuatan individu, dibedakan atas lima kategori yang membentuk suatu hierarki atau tangga motif dari yang terendah ke yang tertinggi, yaitu:
a. Motif Fisiologis, yaitu dorongan-dorongan untuk memenuhi kebutuhan jasmaniah.
b. Motif Pengamanan, yaitu dorongan-dorongan untuk menjaga atau melindungi diri dari gangguan.
c. Motif ..Persaudaraan dan kasih sayang, yaitu motif untuk membina hubungan baik, kasih sayang, persaudaraan baik dengan jenis kelamin yang sama maupun beda.
d. Motif Harga Diri, yaitu motif untuk mendapatkan pengenalan, pengakuan, penghargaan dan penghormatan dari orang lain.
e. Motif Aktualisasi diri. Manusia memiliki potensi yang dibawa dari kelahirannya dan kodratnya sebagai manusia. Potensi dan kodrat ini perlu diaktualisasikan dalam berbagai bentuk sifat, kemampuan dan kecakapan nyata. Melalui berbagai bentuk belajar dan pengalaman, individu berusaha mengaktualkan semua potensi yang dimilikinya.
2. Implikasi Motivasi
dalam Belajar
Guna berperan untuk menetapkan kebutuhan dan motivasi murid- murid berdasarkan tingkah laku mereka yang tampak, masalah bagi guru ialah bagaimana menggunakan motives dan needs murid untuk mendorong mereka bekerja mencapai tujuan pendidikan. Dalam usaha mencapai tujuan itu, diharapkan ada perubahan tingkah laku. Karena itu, tugas guru ialah memotivasi murid untuk belajar demi tercapainya tujuan yang diharapkan, serta di dalam proses memperoleh tingkah laku yang diinginkan. Guru sering menggunakan incentives untuk memotivasi murid agar berusaha mencapai tujuan yang diinginkan. Incentives, apa pun wujudnya akan berguna hanya apabila incentives itu mewakili tujuan yang akan dicapai yang kiranya memenuhi kebutuhan psikologis murid-murid. Konsekuensinya, guru harus kreatif dan imajinatif dalam menggunakan incentives untuk memotivasi anak agar berusaha mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.
C. Hubungan Motivasi dengan Kebutuhan Manusia
Motif Fisiologis
Motif Aktualisasi Diri
Motif Harga Diri
Motif Persaudaraan
Motif Pengamanan
2. Implikasi Motivasi dalam Belajar Guna berperan untuk menetapkan kebutuhan dan motivasi murid- murid berdasarkan tingkah laku mereka yang tampak, masalah bagi guru ialah
bagaimana menggunakan motives dan needs murid untuk mendorong mereka bekerja mencapai tujuan pendidikan. Dalam usaha mencapai tujuan itu, diharapkan ada perubahan tingkah laku. Karena itu, tugas guru ialah memotivasi murid untuk belajar demi tercapainya tujuan yang diharapkan, serta di dalam proses memperoleh tingkah laku yang diinginkan. Guru sering menggunakan incentives untuk memotivasi murid agar berusaha mencapai tujuan yang diinginkan. Incentives, apa pun wujudnya akan berguna hanya apabila incentives itu mewakili tujuan yang akan dicapai yang kiranya memenuhi kebutuhan psikologis murid-murid. Konsekuensinya, guru harus kreatif dan imajinatif dalam menggunakan incentives untuk memotivasi anak agar berusaha mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.
C. Hubungan Motivasi dengan Kebutuhan Manusia Dalam setiap perbuatan manusia pasti mempunyai tujuan tertentu dan berdasarkan motif tertentu pula. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan diperlukan sebuah motivasi. Motivasi inilah yang mengaktifkan atau memberi
dorongan kepada manusia untuk bertingkah laku mencapai tujuan yang dapat memberikan kepuasan apabila berhasil dicapai. Memang, sulit untuk mengetahui motivasi pada diri seseorang secara langsung. Namun motivasi pada diri seseorang dapat diinterpretasikan dari tingkah lakunya. Tingkah laku yang memenuhi kebutuhan, cenderung untuk diulangi
apabila kebutuhan itu ditumbuhkan. Tingkah laku yang mencapai ke arah tercapainya tujuan menjadi semakin kuat, yakni bilamana seseorang dimotivasi lagi dengan cara yang sama maka tingkah laku itu terjadi lagi
Dalam Kegiatan Belajar Mengajar, guru sering menghadapi tingkah laku- tingkah laku kelas yang tak dapat diterangkan dan sulit diatasi karena tingkah laku tersebut telah diperkuat untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Dalam situasi-situasi yang agaknya memberikan “reward” bagi seorang anak, kecenderungan tingkah laku dapat dipelajari. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan anak misalnya dengan memberi pujian atau penghargaan-penghargaan lainnya. Misalnya, anak yang selalu berbicara di kelas, sering mengganggu
ketenangan kelas barangkali berusaha memenuhi kebutuhan untuk mendapatkan perhatian. Bila tingkah lakunya menarik perhatian, maka kemarahan dan teguran dari guru sangat berpengaruh.
Jadi, motives adalah wujud khusus dari proses motivasi, sedangkan needs adalah keadaan yang menimbulkan motivasi. Needs merupakan potensialitas tetap yang dimotivasi dengan cara tertentu. Timbulnya kebutuhan dalam diri seseorang adalah menunjukkan bahwa orang itu termotivasi dengan cara tertentu.
D. Proses Motivasi dalam Belajar
Dalam psikologi belajar, proses berarti
cara-cara atau langkah-langkah yang
dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hasil-hasil tertentu (Reber, 1988). Jadi, proses belajar
dapat diartikan sebagai tahapan perubahan
perilaku kognitif, afektif, dan sikomotorik
yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti
berorientasi ke arah yang lebih maju
daripada keadaan sebelumnya. Mengenai
tahap-tahap belajar terdapat beberapa pendapat.
a. Menurut Jerome S. Bruner, dalam proses belajar siswa menempuh tiga tahap:
1) tahap informasi (tahap penerimaan materi)
2) tahap transformasi (tahap pengubahan materi)
3) tahap evaluasi (tahap penilaian materi)
b. Menurut Arno F. Wittig (1981) dalam bukunya Psychology of Learning , setiap proses belajar selalu berlangsung dalam tiga tahapan yaitu:
1) acquisition (tahap perolehan/penerimaan informasi)
2) storage (tahap penyimpanan informasi)
3) retrieval (tahap mendapatkan kembali informasi)
c. Menurut Albert Bandura (1977), seorang behavioris moderat penemu teori social learning/ observational learning, setiap proses belajar terjadi dalam urutan
tahapan peristiwa yang meliputi:
1) tahap perhatian (attentional phase)
2) tahap penyimpanan dalam ingatan (retention phase)
3) tahap reproduksi (reproduction phase)
4) tahap motivasi (motivation phase)
E. Faktor-Faktor yang Mempermudah Timbulnya Motivasi Belajar
1. Readiness (Kesiapan) Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap
untuk memberi respons/jawaban di dalam cara tertentu terhadap situasi tertentu. Kondisi mencakup tiga aspek:
a. Kondisi fisik, mental dan emosional
b. Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan
c. Keterampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari
Adapun prinsip-prinsip Readiness adalah:
- semua aspek perkembangan berinteraksi (saling mempengaruhi)
- kematangan jasmani dan rohani adalah perlu untuk memperoleh
manfaat dari pengalaman - pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh yang positif terhadap
kesiapan
- kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam periode tertentu selama masa pembentukan dalam masa perkembangan.
Readiness mengandung beberapa aspek yaitu:
a. Kematangan, adalah proses yang menimbulkan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari pertumbuhan dan perkembangan.
b. Kecerdasan, Menurut J. Piaget perkembangan kecerdasan meliputi:
1)Sensori motor period (0 – 2 tahun) Anak banyak bereaksi reflek, reflek tersebut belum terkoordinasikan.
2)Preoperational period (2 – 7 tahun) Anak mulai mempelajari nama-nama dari objek yang sama dengan apa yang dipelajari orang dewasa.
3)Concrete operation (7 – 11 tahun) Pikiran anak sudah mulai stabil dalam arti aktivitas batiniah dan skema pengamatan mulai diorganisasikan menjadi sistem pengerjaan yang logis.
4)Formal operation (lebih dari 11 tahun) Kecakapan anak tidak lagi terbatas pada objek-objek yang konkret. Anak mulai mempu memandang kemungkinan-kemungkinan yang ada
melalui pemikirannya, dapat mengorganisasikan situasi/masalah, serta dapat berpikir logis.
2. Transfer
Transfer adalah pengaruh hasil belajar yang telah diperoleh pada
waktu yang lalu terhadap proses dan
hasil belajar yang dilakukan kemudian. Apabila hasil belajar yang terdahulu itu memperlancar
proses belajar berikutnya maka transfer
tersebut disebut transfer positif. Namun jika mengganggu proses belajar berikutnya maka transfer tersebut disebut
transfer negatif.
Ada
beberapa teori mengenai transfer, yaitu:
1) Teori disiplin mental formal
2) Teori komponen-komponen identik
3) Teori generalisasi
4) Teori Gestalt
1) Teori disiplin mental formal
2) Teori komponen-komponen identik
3) Teori generalisasi
4) Teori Gestalt
Untuk
mempermudah transfer dibutuhkan kondisi yang kondusif, yaitu dengan adanya kemampuan asli pelajar; murid
mempelajari materi yang menarik baginya;
sikap positif dan usaha suka rela murid; cara mengajar yang menarik, bervariasi, tepat guna dan sesuai
dengan kemampuan murid.
Adapun prinsip-prinsip transfer adalah:
- menanamkan kesungguhan pada anggota yang belajar
- membuat materi belajar menjadi bermakna
- memungkinkan terjadinya konsekuensi yang memuaskan terhadap respon- respon yang benar
- menyediakan latihan/praktek
- menghindari organisasi yang salah dan gangguan
- menekankan konsep-konsep dan kemampuan-kemampuan umum
- memungkinkan terjadinya aplikasi
- memungkinkan peningkatan belajar dan tindak lanjutnya.
3. Incentive
Incentive adalah penghargaan yang diberikan atas keberhasilan siswa sehingga siswa terdorong untuk melakukan usaha lebih lanjut guna mencapai tujuan-tujuan pengajaran. Sehubungan dengan hal ini umpan balik merupakan hal yang sangat berguna untuk meningkatkan usaha siswa. Penghargaan ini misalnya berupa pujian, angka yang baik, memberi hadiah, dan lain-lain. Incentive dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
- Insentif Intrinsik, yaitu situasi yang mempunyai hubungan fungsional dengan tugas dan tujuan. Misalnya pengenalan tentang hasil/kemajuan belajar serta mengenai persaingan sehat.
- Insentif Ekstrinsik, yaitu situasi yang tidak mempunyai hubungan fungsional
dengan tugas. Misalnya ganjaran, hukuman, perlakuan kasar, kekejaman, dan ancaman yang membuat takut Dari kedua macam insentif tersebut, yang lebih memajukan belajar individu
adalah insentif intrinsik.
Adapun prinsip-prinsip transfer adalah:
- menanamkan kesungguhan pada anggota yang belajar
- membuat materi belajar menjadi bermakna
- memungkinkan terjadinya konsekuensi yang memuaskan terhadap respon- respon yang benar
- menyediakan latihan/praktek
- menghindari organisasi yang salah dan gangguan
- menekankan konsep-konsep dan kemampuan-kemampuan umum
- memungkinkan terjadinya aplikasi
- memungkinkan peningkatan belajar dan tindak lanjutnya.
3. Incentive
Incentive adalah penghargaan yang diberikan atas keberhasilan siswa sehingga siswa terdorong untuk melakukan usaha lebih lanjut guna mencapai tujuan-tujuan pengajaran. Sehubungan dengan hal ini umpan balik merupakan hal yang sangat berguna untuk meningkatkan usaha siswa. Penghargaan ini misalnya berupa pujian, angka yang baik, memberi hadiah, dan lain-lain. Incentive dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
- Insentif Intrinsik, yaitu situasi yang mempunyai hubungan fungsional dengan tugas dan tujuan. Misalnya pengenalan tentang hasil/kemajuan belajar serta mengenai persaingan sehat.
- Insentif Ekstrinsik, yaitu situasi yang tidak mempunyai hubungan fungsional
dengan tugas. Misalnya ganjaran, hukuman, perlakuan kasar, kekejaman, dan ancaman yang membuat takut Dari kedua macam insentif tersebut, yang lebih memajukan belajar individu
adalah insentif intrinsik.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
Motivasi adalah kondisi-kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada makhluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan yang ditimbulkan oleh motivasi tersebut. Motivasi merupakan suatu kondisi yang terbentuk dari berbagai tenaga pendorong yang berupa desakan (drive), motif dan kebutuhan (need). Menurut sifatnya motivasi dibedakan atas tiga macam, yaitu Motivasi takut (fear motivation), Motivasi Insentif (incentive otivation), dan Motivasi sikap (attitude motivation).
Sedangkan Motif yang mendorong perbuatan
individu, dibedakan atas lima kategori yaitu Motif Fisiologis, Motif
Pengamanan, Motif Persaudaraan dan kasih
sayang, Motif Harga Diri, dan Motif Aktualisasi diri. Guna berperan untuk
menetapkan kebutuhan dan motivasi murid-murid berdasarkan tingkah laku mereka
yang tampak, masalah bagi guru ialah bagaimana menggunakan motives dan needs murid untuk
mendorong mereka bekerja mencapai tujuan
pendidikan. Dalam usaha mencapai tujuan itu, diharapkan ada perubahan tingkah laku. Karena itu, tugas guru ialah
memotivasi murid untuk belajar demi
tercapainya tujuan yang diharapkan, serta di dalam proses memperoleh tingkah laku
yang diinginkan. Proses belajar dapat
diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif,
afektif, dan psikomotorik yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut
bersifat positif dalam arti berorientasi
ke arah yang lebih maju daripada keadaan sebelumnya. Mengenai tahap-tahap belajar terdapat beberapa
pendapat. Adapun faktor-faktor yang
mempermudah timbulnya motivasI belajar adalah
Readiness (kesiapan), Transfer, dan Incentive.
DAFT R PUSTAKA
·
Muhibbin Syah,
M. Ed., Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), hlm.
109-112.
·
Prof. Dr. Nana
Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2005), hlm. 61
·
Drs. Wasty Soemanto, M. Pd., Psikologi
Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1998), hlm. 203.
·
MAKALAH INI
SAYA BUAT DENAGN KAWAN SAYA NAMA: T.ADE VIDYAN MAQFIRAH TB
luar biasa infonya,makasih gan
BalasHapus